Pioneer Panahan Di Kabupaten Jember

     Panahan (Inggris:Archery) merupakan suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu dan kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga ketepatan. Seseorang yang gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah.
       
          Jaman dahulu, diIndonesia panahan merupakan salah satu alat untuk berperang maupun berburu. Olah raga panahan dikabupaten Jember dipelopori oleh Bapak Imam Kahfi pada tahun 1978 dan diperkenalkan kepada anggota keluarga serta remaja muda disekitar daerah rumah beliau sebagai anggota club/ kelompok pemanah pertama di Kabupaten Jember. Pada masa tersebut, beliau yang berprofesi sebagai Purnawirawan TNI membiayai biaya pelatihan menggunakan dana pribadi dengan membagikan busur panah Nasional Bow pada jaman itu dengan tempat latihan di Jalan Nusa Indah, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Selang beberapa tahun, beliau pun melanjutkan dinas sebagai Kepala Bagian di PTP XXVII yang bertempati di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. 
          
          Semenjak Dinas di PTP XVII, Bapak Imam Kahfi membentuk kelompok panahan kedua yaitu Sawung Galing yang terdiri dari pekerja PTP XVII sehingga latihan panahan dilaksanakan  di dalam fasilitas PTP yaitu Lapangan Jelbuk setiap hari minggu mulai jam 07.00 - 17.00 WIB. Salah saru atlit binaan bapak Imam Kahfi yaitu Edi, Tri Wahyuningtyah, Hari Kahfi, Kusuma Irianto, Heni (sekarang tinggal di Jakarta), pak Narto, dan masih banyak lagi lainnya. Jaman dahulu busur yang digunakan dijember berupa nasional Bow berbahan dasar bambu petung, dengan visir modifikasi, serta anak panah yang terbuat dari kayu mapple.
               Dengan keterbatasan biaya serta alat, tidak menyurutkan semangat anggota komunitas panahan di Jember berkurang. Dengan dibuktikan dengan beberapa atlit mengikuti lomba di Surabaya yaitu Tri Wahyuningtyah, dan Heni.


                                                                                                          Sumber : Ibu Imam Kahfi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERPANI JEMBER